Redaksijatim.id, SURABAYA – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kota Surabaya, Komunitas Ojol Surabaya bersama Senkom, dan sejumlah komunitas klub motor, menggelar aksi solidaritas bersih-bersih di beberapa titik pos polisi yang terdampak kerusuhan pascademonstrasi pada Jumat (29/8/2025) malam.
Aksi ini dilakukan secara swadaya sebagai wujud kecintaan mereka terhadap Kota Pahlawan. Para pengemudi ojol, Senkom, dan komunitas motor, bahu-membahu mengumpulkan puing, menyapu kotoran yang ada di pos polisi, hingga membersihkan sisa-sisa pembakaran di lokasi yang mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Eko Setiawan (50), seorang pengemudi ojol yang sudah 9 tahun bekerja sebagai ojol di Surabaya, mengungkapkan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan atas kerusakan fasilitas umum yang terjadi akibat kerusuhan.
“Demo boleh, tapi tolong jangan rusak kota ini. Surabaya ini rumah kita, tempat kita mencari nafkah,” ujarnya Sabtu (30/8/2025).
Lebih lanjut, Eko menambahkan bahwa keprihatinan ini juga dirasakan oleh para ojol atas kerusakan pos polisi yang menjadi sasaran aksi anarkis.
“Keprihatinan kita bersama masyarakat, karena pos polisi ini kan tidak bersalah. Polisi itu hanya melakukan pengamanan, makanya kami inisiatif bersama untuk membersihkan,” ungkapnya.
“Demo boleh, asal jangan merusak. Karena kalau merusak, semua yang rugi, termasuk kami warga di sini,” imbuh Eko saat ditemui di lokasi pos polisi Kebun Binatang Surabaya.
Biaya kegiatan pembersihan ini seoenuh ya dilakukan secara swadaya bersama komunitas. Mereka membagi wilayah pembersihan berdasarkan lokasi pos polisi yang dirusak. Setiap pos dilakukan oleh 10 hingga 20 orang secara bergotong-royong.
Adapun beberapa pos polisi yang mengalami kerusakan terparah berada di depan Kebun Binatang Surabaya, kawasan Taman Bungkul, dan sekitar Taman Pelangi Surabaya.
Dari data sementara, kerusuhan yang dipicu oleh oknum tak bertanggung jawab itu mengakibatkan sedikitnya 25 sepeda motor terbakar, belasan pos polisi rusak, dan satu kantor Polsek Tegalsari mengalami kerusakan cukup parah.
Aksi bersih-bersih ini diharapkan dapat membantu meringankan beban aparat kepolisian serta pemerintah kota dalam memulihkan kondisi Surabaya.
Selain itu, inisiatif para pengemudi ojol, Senkom, dan komunitas motor ini juga mendapat apresiasi dari warga. Tak sedikit masyarakat yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian mereka.
Aksi solidaritas ini menjadi bukti bahwa masyarakat Surabaya memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap kotanya, serta menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan kedamaian bersama. (Cak)